Sabtu, 25 Mei 2019

STRATEGI LOKASI

STRATEGI LOKASI

 

Definisi Lokasi

Definisi dari lokasi adalah letak, tempat atau penempatan suatu benda, keadaan pada permukaan bumi. Lokasi adalah tempat dimana orang-orang biasa berkunjung. Lokasi dalam hubungannya dengan pemasaran adalah tempat yang khusus dan unik dimana lahan tersebut dapat digunakan untuk berbelanja. Maka dapat disimpulkan bahwa lokasi yang dimaksud adalah suatu letak atau tempat yang tetap dimana orang bisa berkunjung untuk berbelanja, tempat itu berupa daerah pertokoan atau suatu stand atau counter bark di dalam maupun di luar gedung.

Kesuksesan usaha adalah suatu keadaan dimana usaha mengalami peningkatan dari hasil yang sebelumnya. Keberhasilan usaha merupakan tujuan utama dari sebuah perusahaan, dimana segala aktifitas yang ada didalamnya ditujukan untuk mencapai suatu keberhasilan. Menurut Fandy Tjiptono “Lokasi Usaha adalah tempat perusahaan beroperasi atau tempat perusahaan melakukan kegiatan untuk menghasilkan barang dan jasa yang mementingkan segi ekonominya.

 

Langkah-langkah dalam Pemilihan Lokasi

 

Menurut Teguh Astriyanto cara pemilihan lokasi yang lebih pragmatis menggunakan tiga langka sebagai berikut: Pertama, memilih wilayah (daerah) secara umum. Untuk ini ada lima faktor sebagai dasar yaitu:

1.      dekat dengan pasar,

2.      dekat dengan bahan baku,

3.      tersedianya fasilitas pengangkutan

4.      terjaminnya pelayanan umum seperti penerangan listrik,air,bahan bakar dan

5.      kondisi iklim dan lingkungan yang menyenangkan.

Kedua, memilih masyarakat tertentu diwilayah yang dipilih pada pemilihan tingkat pertama. Pilihan didasarkan atas enam faktor:

1.      tersedianya tenaga kerja secara cukup dalam jumlah dan tipe skill yang diperlukan,

2.      tingkat upah yang lebih murah,

3.      adanya perusahaan yang bersifat suplementer atau komplementer dalam hal bahan baku , hasil produksi, buruh dan tenaga terampil  yang  dibutuhkan,

4.      adanya  kerjasama  yang  baik  antar sesame perusahaan yang ada,

5.      peraturan daerah yang menunjang, dan

6.      kondisi kehidupan masyarakat yang menyenangkan. Ketiga, memilih lokasi tertentu. Pertimbangan utama pada langkah ini adalah soal tanah. Adakah tanah yang cukup longgar untuk bangunan, halaman,  tempat  parker  dan  tidak  boleh  dilupakan  adanya kemungkinan untuk perluasan

 

 

Faktor-Faktor Pemilihan Lokasi Usaha

 

Pemilihan lokasi usaha dapat dianggap sebagai suatu keputusan investasi  yang  memiliki  tujuan  strategis,  misalnya  untuk mempermudah akses kepada pelanggan .Menentukan lokasi tempat untuk setiap bisnis merupakan suatu tugas penting bagi pemilik usaha, karena keputusan yang salah dapat mengakibatkan kegagalan sebelum bisnis dimulai.

Menurut Fandy Tjiptono pemilihan tempat/lokasi fisik memerlukan pertimbangan cermat terhadap faktor-faktor berikut:

1.      Akses, misalnya lokasi yang dilalui atau mudah di jangkau sarana transfortasi umum.

2.      Visibilitas, yaitu lokasi atau tempat yang dapat dilihat dengan jelas dari jarak pandang normal.

3.      Lalu lintas (traffic), menyangkut dua pertimbangan utama:

a)      Banyaknya orang yang lalu-lalang bisa memberikan peluang besar terhadap terjadinya buying, yaitu keputusan pembelian yang sering terjadi spontan, tanpa perencanaan, dan atau tanpa melalui usaha-usaha khusus.

b)      Kepadatan dan kemacetan lalu lintas bisa juga jadi hambatan.

c)      Tempat  parkir  yang  luas,  nyaman,  dan  aman,  baik  untuk kendaraan roda dua maupun roda empat.

4.      Ekspansi, yaitu tersedianya tempat yang cukup luas apabila ada perluasan di kemudian hari.

 

5.      Lingkungan, yaitu daerah sekitar yang mendukung produk yang ditawarkan. Sebagai contoh, restoran/rumah makan berdekatan dengan daerah pondokan, asrama, mahasiswa kampus, sekolah, perkantoran, dan sebagainya

 

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI  LOKASI

Secara umum perusahaan dalam melaksanakan strategi lokasi mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:

1.      Produktifitas Tenaga Kerja Karyawan

merupakan input paling penting bagi perusahaan, sehingga tingkat produktifitas tenaga kerja sangat menentukan keberhasilan atau kesuksesan perusahaan. Berkaitan dengan strategi lokasi maka banyak perusahaan mempertimbangkan factor seberapa produktifitas tenaga kerja di beberapa lokasi.

2.      Nilai Tukar dan Resiko Mata Uang

Walaupun tingkat upah dan produktifitas tenaga kerja membuat sebuah Negara terlihat ekonomis, tetapi nilai tukar mata uang yang tidak menguntungkan dapat mengeliminir penghematan. Contoh : Bagi perusahaan yg menggunakan bahan baku impor dan pembayaran dalam US$ , sedangkan penjualan produk dalam negeri menggunakan pembayaran rupiah, melemahnya rupiah terhadap US$ berdampak sangat buruk. Terbukti adanya Krismon. Sebaliknya menguatnya rupiah terhadap US$ menguntungkan pengguna bahan baku impor. Perusahaan dapat menghemat rupiah untuk membayar bahan baku.

3.      Biaya

Biaya yang terkandung dalam lokasi ada dua macam yaitu: 1. Biaya nyata (tangible cost) yang dapat dihitung atau langsung dikenali secara tepat, meliputi antara lain: biaya pelayanan umum, tenaga kerja, bahan mentah, pajak, penyusutan, dan biaya lainnya. 2. Biaya tidak nyata (intangible cost) lebih sulit ditentukan, meliputi : kualitas pendidikan, sikap calon karyawan, standar hidup dan lain-lain yang dapat mempengaruhi proses rekrutmen.

4.      Sikap

Sikap dari pemerintah pusat, wilayah maupun daerah terhadap kepemilikan swasta, stabilitas tenaga kerja dan juga pola kepemimpinan. Dan tidak kalah penting adalah budaya masyarakat di lokasi tersebut.

5.      Kedekatan dengan Pasar

Banyak perusahaan yang secara sengaja memilih lokasi operasionalnya dekat dengan konsumen seperti usaha restoran, salon, toko kelontong, yang menyadari bahwa kedekatan dengan pasar merupakan factor utama keberhasilan usaha mereka. Demikian pula untuk usaha manufaktur ada yang memilih lokasi dekat dengan konsumennya karena mahalnya biaya transportasi jika harus berada di lokasi yang berjauhan.

6.      Kedekatan dengan Suplier

Penempatan lokasi yang dekat dengan pemasok dan bahan mentah disebabkan oleh: - Bahan baku mudah rusak - Biaya transportasi mahal - Jumlah produk yang banyak. Contoh : banyak diterapkan pada pengolahan ikan

 

Sumber: http://repo.iain-tulungagung.ac.id/7553/5/BAB%20II.pdf

              http://dosen.stiepena.ac.id/wp-content/uploads/2017/01/MATERI-9-STRATEGI-LOKASI.pdf

 

             

Tidak ada komentar:

Posting Komentar